Jumat, 14 Maret 2014

Sepucuk Rindu

Sepucuk rindu itu masih terselip di antara tumpukan-tumpukan masa lalu dalam ruang yang tak lagi kosong. 
Selembar kisah singkat yang membuatku nyaman berada dalam ruangan ini dulu. 
Sudah cukup lama ada di sana dan mulai terlihat usang, usang tanpa akhir yang tak bisa dirasa.

Ku raih sepucuk rindu itu dari tumpukan-tumpukan masa lalu, 
ku lipat sisi-sisi kerinduan usang itu bersama rangkaian kisah yang satu per satu muncul kembali dalam otakku,
seperti kaset lawas yang diputar ulang, sebuah perahu kertas.

Perahu kenangan yang ku larungkan di tengah samudera, 
menyentuh beningnya air, basah, dan larut menjadi satu di air asin, berbagi dengan semesta. 
Tak lagi terlihat namun sejatinya tidak hilang, hanya tak lagi ku simpan sendiri dalam hati.


-Senja Kemarin-

Tidak ada komentar: